Padatnya kegiatan di ibukota seperti Jakarta membuat orang-orang yang mobile (termasuk saya yang ‘sok sibuk’ ini 😝) terkadang memerlukan tempat beristirahat satu hingga dua malam di tengah-tengah kota dengan akses yang mudah ke berbagai tempat. Selain lebih menghemat waktu di perjalanan, energi saya juga tidak terkuras gara-gara harus pulang-pergi dari rumah ke tempat acara yang jarak tempuhnya bisa minimal dua jam sendiri! Sudah kayak pergi keluar kota saja, ya…

Untungnya, syukur alhamdulillah saya mendapat kesempatan bermalam di salah satu penginapan yang dikelola jaringan Red Doorz di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Kawasan Setiabudi-Kuningan ini memang strategis banget, ke mana-mana dekat dan mudah dicapai dengan ojek, transjakarta, atau pun kendaraan umum lainnya. Red Doorz, seperti yang dijelaskan pada laman website di www.reddoorz.com, merupakan jaringan tempat penginapan berbiaya rendah berupa guest house atau losmen. Adalah ketiga orang pengusaha asal India: Amit Saberwal, Kunwar Asheesh Saxena dan Rishabh Singhi yang mempunyai ide untuk mengelola guest-guest house dan losmen yang telah ada (jadi mereka tidak membangun sebuah tempat penginapan baru) di beberapa kota destinasi tujuan wisata di Indonesia dan Singapura menjadi sebuah tempat menginap yang budget-friendly alias hemat di kantong namun dengan kualitas dan standar operasional selayaknya hotel.

Terkadang kita ‘kan suka ragu kalau mau menginap di hotel atau losmen murah tapi takut pelayanannya nggak memuaskan. Misalkan lantai kamar mandi bocor, seprai yang bau dan berkutu (hiii…), serta serangga-serangga yang mengganggu kenyamanan tidur seperti laba-laba, kecoa atau nyamuk. Jika ada yang bilang, “namanya juga hotel murahan”, tapi kita maunya aktivitas tidur serta mandi kita setidaknya nyaman dan tidak terganggu hal-hal remeh seperti itu, bukan? Nah, Red Doorz hadir menjawab kebutuhan para pelancong seperti itu, terutama mereka yang sibuk dan banyak beraktivitas di luar ruangan namun perlu tempat menginap yang membantunya mudah mengakses berbagai tempat dalam satu atau beberapa hari.

Penginapan yang saya singgahi selama dua malam di bilangan Setiabudi, Kuningan ini ternyata merupakan sebuah kost eksklusif tiga lantai, bernama Kuningan Village Studio, yang bentuknya menyerupai bangunan ruko pinggir jalan, hanya beberapa meter dari Rumah Sakit Aini. Dari luar sih bangunannya tampak nggak terlalu indah gara-gara kabel-kabel listrik yang bersilangan ‘menghiasi’ dinding luarnya. Keistimewaan kost ini adalah adanya lapangan bermain futsal yang terletak di belakang kost, tapi saya tidak sempat masuk ke dalamnya (dan saya juga nggak suka olahraga futsal, sih 😃).

Tipe-tipe kamarnya ada jenis Standard, Business dan Deluxe dengan detail tarif dan jumlahnya sebagai berikut: (tarif ini berlaku jika memesan langsung melalui Kuningan Village Studio. Jika memesan via Red Doorz, tersedia tarif harian)
Tipe Kamar | Harga Sewa 1 Bulan | Harga Sewa 2 Minggu | Harga Sewa 1 Minggu |
Standard Room 19 kamar | Rp 3,2 juta | Rp 2,1 juta | Rp 1,25 juta |
Business Room 38 kamar | Rp 3,4 juta | Rp 2,3 juta | Rp 1,4 juta |
Deluxe Room 4 kamar | Rp 4 juta | Rp 2,8 juta | Rp 1,8 juta |

Saya sendiri mendapat kamar Deluxe di lantai 3 dengan spring bed besar yang bisa digunakan untuk dua orang. Ukuran kamarnya menurut saya tidak terlalu luas ya, sekitar 3 x 2m, namun kamar sudah dilengkapi dengan seprai dan selimut, handuk serta toiletries (peralatan mandi). Fasilitas untuk setiap kamar ada AC, kamar mandi dalam plus shower dengan pilihan air dingin atau panas, lemari pakaian, TV kabel, cermin besar memanjang, dan meja kerja/belajar, satu botol air mineral ukuran 500 ml. Di setiap koridor lantai juga tersedia dispenser air minum.

Menurut saya standar kamar seperti ini memang cocoknya buat orang-orang yang mobile sih, dan memerlukan tempat menginap sekadar buat tidur dan beristirahat saja. Lain dengan kost yang pernah saya tempati di daerah Salemba, ukuran kamarnya sangat luas yaitu 4 x 4 m jadi saya betah seharian di dalam kamar. Buat para pekerja pilihan tempat menginap atau kos semacam Kuningan Village Studio ini sangat sesuai.

Oya ada satu hal yang perlu saya tambahkan, meskipun Kuningan Village Studio jenisnya kost eksklusif atau budget hostel, tapi ia tidak menyediakan menu sarapan. Kalau mau makan, bersebelahan dengan bangunan ini ada restoran seperti Resto Dapoer Nyonya dan Coffee Shop Roastwood (yang juga tidak sempat saya singgahi). Jika mau mendapatkan menu yang lebih murah meriah, di sekitar Jalan Setiabudi juga banyak bertebaran restoran Padang. Sementara kalau Anda lebih suka masak sendiri, di hostel ini tersedia dapur dan peralatan memasak. Anda tinggal berbelanja bahan-bahannya di Alfamart yang jaraknya hanya sekitar 500 meter dari hostel.

Kalau Anda ingin menyewa kamar untuk mingguan atau bulanan di Kuningan Village Studio bisa menghubungi langsung Ibu Lina 0859 2999 3131. Perlu dicatat, bagi pasutri harus dibuktikan dengan surat atau buku nikah, ya 😉. ***
Baru tau ada hotel murah di bilangan Kuningan. 🙂
Ya lumayan lah dengan lokasi yg strategis & fasilitas cukup lengkap 😊.
Tidak apa-apalah menginap di hostel Asal bersih dan lapang seperti ini ya Mbak Dina. Begitupun soal sarapan, kalau tak tersedia, tak jauh dari lokasi mestinya menginap di hotel seperti ini tetap lebih ekonomis
Iya bener, Mba Evi, yg penting bersih, nyaman & lokasinya strategis deket tempat makan murmer 😊
Pilihan menarik ini, semacam apartemen. Bagi kunjungan bersama keluarga dengan waktu yang lama, sepertinya penginapan seperti ini menjadi pilihan
Kalau untuk keluarga saya rasa kurang cocok karena kamarnya sempit & tdk ada tempat bermain untuk anak2 kecuali lapangan futsal.
Bersih dan terjangkau ya harganya
Iya Mbak lumayan ketimbang di budget hotel mainstream 😊